TrendingTopik.net – Septia Yetri Opani telah mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya, Putra Siregar, ke Pengadilan Agama Jakarta Timur.
Pratama Indra Saputra, selaku kuasa hukum Septia Yetri Opani, menyatakan bahwa gugatan cerai tersebut diajukan karena adanya masalah yang belum terselesaikan antara Septia dan Putra Siregar.
Pratama Indra Saputra tidak ingin memberikan rincian lebih lanjut mengenai alasan Septia mengajukan gugatan cerai terhadap bos PS Store itu, namun hanya menyebutkan bahwa masalah rumah tangga yang belum pernah terselesaikan menjadi pemicu gugatan cerai tersebut.
“Dan klien saya juga sudah cukup. Mungkin ya selama ini, memendam permasalahan yang pada intinya tidak pernah selesai,” ucap Pratama Indra Saputra, kuasa hukum Septia Yetri Opani saat ditemui, Kamis (29/12).
“Makanya akhirnya dia (Septia) bertekad untuk mengajukan gugatan cerai pada hari ini,” sambungnya.
Pratama tidak dapat menjelaskan secara terperinci masalah yang telah dipendam oleh Septia selama ini, namun menyatakan bahwa hal tersebut akan menjadi pokok bahasan dalam persidangan perceraian antara Septia dan Putra Siregar nanti.
Pratama menyatakan bahwa Putra Siregar dan Septia Yetri Opani masih tinggal di satu rumah meskipun gugatan cerai sudah diajukan, namun belum diketahui apakah keduanya akan tetap tinggal bersama atau tidak di masa depan.
“Mungkin karena sudah terlalu lama dan aku enggak bisa tahan,” ujar Septia Yetri Opani.
Septia Yetri Opani mengaku sudah tidak tahan lagi memendam masalah yang telah terjadi selama ini. Septia mengaku telah berusaha menyelesaikan masalah tersebut secara baik-baik.
Namun kesalahan tersebut terus dilakukan oleh Putra Siregar sehingga Septia merasa sudah lelah.
“Sebelumnya ada musyawarah dan sudah dimaafkan, tapi kalau keseringan melakukan kesalahan kan tidak boleh juga,” ungkapnya.
Saat ditanya tentang hak asuh anak, Septia menyatakan bahwa saat ini dia hanya fokus pada gugatan cerai, dan akan membahas masalah hak asuh anak nanti.
“Intinya sekarang fokus untuk masalah perceraian juga, nanti baru masalah hak asuh anak,” pungkasnya.