Trendingtopik.net – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengizinkan perusahaan untuk menerapkan kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah karena potensi badai dahsyat yang diprediksi akan terjadi pada Rabu (28/12).
Selain menghindari potensi cuaca ekstrem, kebijakan WFH juga diharapkan dapat menekan kemacetan di Ibukota, terutama menjelang tahun baru 2023.
Heru menjamin akan memberikan informasi terkait kondisi cuaca secara berkala sebagai acuan bagi perusahaan dalam menerapkan WFH. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengerukan kali dan sungai di Jakarta untuk meminimalisir potensi banjir.
Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem, hujan deras, dan badai yang diprediksi akan terjadi.
Mekanisme badai yang perlu diwaspadai saat ini adalah siklon tropis Ellie di Australia dan bibit siklon mirip Seroja (Seroja-like) di selatan Nusa Tenggara Barat.
Erma, ahli meteorologi, menjelaskan bahwa bibit siklon mirip Seroja (Seroja-like) berpotensi terus menguat dan membesar menjadi badai vorteks yang akan mempengaruhi daerah Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara.
Selama proses pertumbuhan Seroja-like, terjadi eksitasi energi yang besar yang dapat memicu pembentukan badai-badai konvektif skala meso di beberapa lokasi di Indonesia, seperti di Laut Jawa yang terkoneksi dengan Lampung dan Laut Flores.
Kondisi ini dapat menyebabkan hujan ekstrem dan persisten di daerah Lampung, Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.”